- Back to Home »
- Sastra »
- ANALISIS HERMENEUTIKA MANTRA "MENUMBUK PADI”
Posted by : Unknown
Jan 3, 2017
ANALISIS
“MANTRA MENUMBUK
PADI”
Analisis ini diharapkan agar pembaca bisa
mendapatkan informasi, mengenai Mantra Menumbuk Padi yang berkaitan dengan arti
dan hasil interpretasi. Mantra tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Mantra Menumbuk Padi
Saya meminta ijin kepada yang cantik
Nyonya
diminta kesediaanya
Ditunggu
kedatangnnya
Oleh
saya akan dipersunting
Jangan
menangis karena satu hal
Jangan
kaget karena seribu hal
Aku akan
menjaga
Tidak
akan terjatuh walau satupun
Namun
setia
Jangan
terkejut jika dikejutkan
Maaf
bukan maksud
Nona
diminta sayangnya, nona diminta cintanya
Dalam penafsiran sebuah karya sastra diperlukan
penghayatan, karena tanpa penghayatan, maka hasil dari penafsiran tidak akan
sempurna dan sebaliknya jika penuh penghayatan akan lebih jelas. Penafsiran
dapat dimulai dengan bagian perbagian, maupun secara menyeluruh kemudian menuju
ke arah bagian-bagian. Penafsiran ini akan dimulai dari kata-kata yang ada
dalam Mantra Menumbuk Padi. Dalam bait pertama kata-kata yang akan di tonjolkan
adalah sebagai berikut:
Saya meminta ijin kepada yang cantik
Nyonya diminta kesediaanya
Ditunggu kedatangnnya
Oleh saya akan dipersunting
Disebutkan dalam kata-kata yang bergaris bawah pada puisi bait pertama dibuka dengan kata
yang ingin ditonjolkan seperti kata cantik yang berarti seorang perempuan yang
cantik jelita akan siap untuk dipersunting, lalu larik berikutnya menunjukan
atau memperjelas akan diminta restunya kepada orang tua bahwa perempuan yang
sudah siap diperistri dan akan menempuh kehidupan yang baru bersama laki-laki
yang menjadi suaminya nanti.
Pada bait kedua kata-kata yang ditonjolkan yakni
menangis, kaget, menjaga, terjatuh, setia, terkejut.
Jangan menangis karena satu hal
Jangan kaget karena seribu hal
Aku akan menjaga
Tidak
akan terjatuh walau satupun
Namun setia
Jangan terkejut jika dikejutkan
Kata-kata tersebut menunjukan bahwa kehidupan seorang perempuan yang menyatakan siap akan menikah
berada pada kata menangis terharu bahwa orang tua melihat dan menjadi saksi pernikahan
di antara perempuan dan laki-laki tersebut, dan akan menjaga keluarga dengan pernikahan
semoga sakinah, mawadah dan warohmah akan terus berjuang dan mempertahankan
pernikahan mereka sampai azal yang
memisahkan kita dalam hidup rumah tangga yang baru. Di bait kedua pencipta mantra ini mengungkapkan bahwa seorang
istri tidak akan perlu takut atas kehidupan yang akan datang walaupun banyak
godaan atau cobaan yang menghampiri rumah tangga mereka.
Pada bait terakhir pengarang secara nyata menjelaskan bahwa dalam
puisi “menumbuk padi” ini selama bertahun-tahun. Disini pengarang menjelaskan
bahwa dalam menggapai rumah tangga tidak semudah membuat tanaman, banyak proses
yang harus dihadapi dalam dalam menjaga keharmonisan dalam keularga. Di akhir
bait himbauan untuk kita bahwa pernikahan harus dibarengi dengan rasa kepercayaan,
kasih sayang, perhatian dan rasa cinta harus tetap ada dalam lindungan
keluarga, orang lain, dan Allah SWT.
Nona diminta sayangnya, nona diminta cintanya
Kata-kata yang di tonjolkan oleh pengarang adalah sayangnya, dan
cintanya. Kata sayangnya disini mempunyai makna yang berarti dalam menjalankan
sebuah pernikahan yang harmonis rasa kasih sayang yang selalu ada dan silih
berganti setiap waktunya. Kata cintanya disini yaitu saling menjaga dan
melengkapi satu sama lain dalam keadaan susah maupun senang dalam membina rumah
tangga.
Secara global makna dari puisi “menumbuk padi” adalah seorang
perempuan yang senantiasa melakukan kegiatan di pedasaan zaman dahulu dan zaman
sekarang nampak berbeda. Namun dalam puisi ini menjelaskan tentang kisah seorang
perempuan yang bersedia untuk di persunting menjadi istrinya.
Simpulan
Secara
garis besar puisi diatas dapat ditafsirkan sebagai bentuk pengharapan bagi
penulis maupun bagi pengarang, penulis disini menggungkapkan bahwa bahwa puisi
diatas adalah menunjukan seorang perempuan yang akan siap untuk dipersunting. Dalam
hal ini memberikan sesuatu dan harapan yang sangat besar kepada mereka yang
akan menikah dan membina menjadi keluaraga yang sakinah.