- Back to Home »
- Sastra »
- ANALISIS MANTRA "MENUMBUK BERAS MENJADI TEPUNG” Metode hermeneutik
Posted by : Unknown
Jan 3, 2017
Analisis ini diharapkan agar pembaca bisa
mendapatkan informasi, mengenai
Mantra Menumbuk Beras Menjadi Tepung yang berkaitan
dengan arti dan hasil
interpretasi. Mantra tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
Mantra Menumbuk Beras Menjadi Tepung
Nona cantik inten dewata
Bukan aku berkuasa
Bukan aku pemberani
Niat diambil sarinya
Aci bumi aci buahnya
Niat ijin kepada bapak
Mau diambil raganya
Mau diambil sukmanya
Nona dangdang tresnawati
Harus cinta
Harus ikhlas
Kamu hancur dengan jaman
Akan dijaga dengan sungguh-sugguh
Tidak akan jatuh oleh satu pegangan
Tidak akan ingkar dengan arwahnya
Akan dibuka digenggam
Berpisah meski setempat
Bissmillah........
Dalam penafsiran sebuah karya sastra diperlukan
penghayatan. karena tanpa penghayatan, maka hasil dari penafsiran tidak akan
sempurna. Sebaliknya, jika penuh penghayatan akan lebih jelas. Penafsiran dapat
dimulai dengan bagian perbagian, maupun secara menyeluruh kemudian menuju ke
arah bagian-bagian. Penafsiran ini akan dimulai dari kata-kata yang ada dalam
Mantra Menumbuk Beras Menjadi Tepung.
Dalam bait pertama kata-kata yang akan di tonjolkan adalah sebagai
berikut:
Nona cantik
inten dewata
Bukan aku berkuasa
Bukan aku pemberani
Niat diambil sarinya
Aci bumi aci buahnya
Kata
“nona cantik” menjadi kata pertama yang terdapat dalam bait ini. Nona cantik
menunjukan bahwa penulis mantra ini mengajukan permintaan nya kepada seorang
wanita yang cantik. “Inten dewata” menunjukan bahwa wanita yang cantik itu
sejenis para dewa dimasa lampau. “bukan aku berkuasa” kata ini menunjukan
seorang penulis mantra yang merasa rendah dihadapan yang berkuasa. Sama halnya
dengan kata “bukan aku pemberani” seakan tidak mau disebut pemberani jika
dihapkan dengan inten dewata tadi. Lalu kata yang ditonjolkan lagi ialah
“sarinya” menunjukan setelah memanjatkan pujian, ada yang dimintanya yaitu
untuk mengambil sarinya. Sari disini menunjukan inti dari suatu perkara yang
terdapat dalam bumi dan dalam buahnya.
Niat ijin kepada bapak
Mau diambil raganya
Mau diambil sukmanya
Nona dangdang tresnawati
Harus cinta
Harus ikhlas
Dalam
bait ini, kata yang ditonjolkan adalah ijin, raganya, sukmanya, cinta, ikhlas.
Sang penulis mantra berniat untuk ijin terlebih dahulu sebelum memulai
mengambil raga. Setelah ijin lalu dilanjutkan dengan mengambil raga dan
sukmanya. Harus dengan penuh rasa cinta dan dengan penuh rasa ikhlas dalam mengambil
raga dan sukma tadi.
Kamu hancur dengan jaman
Akan dijaga dengan
sungguh-sugguh
Tidak akan jatuh oleh satu
pegangan
Tidak akan ingkar dengan
arwahnya
Akan dibuka digenggam
Biar Berpisah walau setempat
Bissmilah.....
Kata
yang ditonjolkan dalam bait ini adalah hancur, dijaga, jatuh, ingkar,
digenggam, berpisah, bissmillah. Hacur disini menunjukan suatu keadaan yang tak
lagi utuh, bisa disengaja maupun tidak disengaja. Penulis mantra berjanji akan
menjaganya dengan sungguh-sungguh dan tidak akan membiarkannya jaatuh. Ingkar
adalah suatu perbuatan melanggar aturan yang disepakati. Penulis mantra telah
memberikan janjinya dan berkata tidak akan ingkar, artinya akan menepati
janjinya tadi.
Kata Bissmillah menunjukan seseorang yang akan memuli kegiatannya. Penulis mantra memberikan simbol bahwa beliau akan segera memulai kegiatannya yaitu sesuai dengan judul menumbuk beras menjadi tepung diawali dengan kata bissmillah.
Kata Bissmillah menunjukan seseorang yang akan memuli kegiatannya. Penulis mantra memberikan simbol bahwa beliau akan segera memulai kegiatannya yaitu sesuai dengan judul menumbuk beras menjadi tepung diawali dengan kata bissmillah.
SIMPULAN
Secara garis besar, mantra diatas dapat
daitafsirkan Sesuai dengan judulnya, yaitu “Mantra Menumbuk Beras Menjadi
Tepung” bahwa seorang penulis atau
pengarang mantra menunjukan ada beberapa hal penting yang harus dilakukan
sebelum melaksanakan kegiatan tertentu. Sangat jelas diceritakan dalam mantra
diatas beliau memberikan pujian-pujian khusus kepada inten dewata, lalu
memintan ijin kepada bapak, meminta keikhlasan, lalu beliau meminta agar
dikabulkan apa yang diinginkannya.